Para Legenda Timnas Tuntut Perubahan di PSSI Jelang KLB

07 Februari 2023 07:57
Penulis: Arfa Gandhi, bola
Legenda Timnas Indonesia

Sahabat.com - Jelang berlangsungnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada tanggal 16 Februari 2023 mendatang, sejumlah legenda Timnas Indonesia serius menuntut perbaikan dan kejayaan pada sepak bola tanah air.

Para legenda tersebut terhimpun dalam wadah We Are Football Family, diantaranya Ferril Raymond Hattu, Ajat Sudrajat, Rony Paslah, Anjas Asmara, Yudo Hadianto, Dede Sulaeman, Nur'Alim, Sutan Harhara, Herry Kiswanto hingga Ferril Raymond Hattu, dan pengamat sepakbola Akmal Marhali.

Meski begitu legenda Persib, Ajat Sudrajat menegaskan suara yang dilayangkan pihaknya tidak dalam konteks mendukung calon ketua PSSI. Menurutnya, semua ini murni karena jebloknya prestasi sepak bola di Tanah Air.

"Kami tidak dalam konteks dukung mendukung satu calon, ini murni bentuk peduli kami terhadap prestasi sepakbola yang selama 30 tahun belum berprestasi. Kami ingin siapapun terpilih segera membenahi sepakbola Indonesia," kata Ajat Sudrajat pada acara diskusi soal prestasi di Pancoran Soccer Field, Jakarta, Senin (7/2) malam.

Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah soal keputusan PSSI memilih pelatih asing untuk timnas. Menurutnya, pelatih Shin Tae Yong sudah cukup bagus mengarsiteki skuad Garuda. Namun tidak semua harus diasuh oleh juru taktik asal Korea Selatan tersebut.

"Kami tidak alergi Shin Tae yong. Hanya untuk yang junior baiknya serahkan ke pelatih lokal. Masih banyak pelatih lokal yang bagus yang punya lisensi A Pro. Namun ketika kami bicara, seperti Fakhri Khusaini yang bicara soal pelatih malah dibungkam. Ini kan tidak bagus," jelasnya.

Selain itu, buruknya pembinaan sepak bola di Indonesia juga menjadi sorotan salah satu legenda Timnas, Anjas Asmara.

Menurutnya, pembinaan sepakbola Indonesia yang selalu gagal menjadi juara karena para pengurus di PSSI lebih mementingkan urusan pribadi daripada prestasi.

"PSSI dari hulu sampai hilir orangnya itu-itu saja. Asprov lah, Exco lah, sepertinya mereka cari gaji bukan prestasi. Seperti ada kerajaan di PSSI. Orangnya itu-itu. Kalau memang tidak ada prestasi, baiknya di bubarjkan saja PSSI," kata Anjas.

Para legenda sepak bola Indonesia ini berharap ada perubahan baru di KLB. Mereka ingin pengurus baru dapat lebih melibatkan para mantan pemain timnas Indonesia yang sudah terbukti bisa memberikan prestasi.

Sebagai informasi, tercatat ada lima nama kandidat ketua umum PSSI dan 16 wakil ketua umum PSSI yang masuk dalam daftar calon tetap. Jumlah dan nama-nama tersebut masih sama dengan daftar calon sementara yang sempat diumumkan pada Selasa (31/2/2023) lalu.

Adapun terkait anggota komite eksekutif, terdapat pergeseran angka, dari yang semula hanya berjumlah 53 orang di daftar calon sementara, menjadi 55 orang di daftar calon tetap. Hal ini dikarenakan permohonan banding dua kandidat telah disetujui oleh KBP.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment